Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dalil-Dalil Al-Qur'an Dan Hadits Tentange Rezeki

Rezeki merupakan salah satu perkara yang menjadi rahasia Allah SWT, sama halnya dengan umur, jodoh, dan kematian seseorang. Namun, Allah menegaskan bahwa setiap makhluk yang terlahir ke dunia telah dijamin rezekinya. Oleh karena itu, sudah selayaknya bagi seorang muslim yang beriman kepada Allah untuk tidak perlu gelisah mengenai masalah rezeki. Sebab rezeki telah diatur oleh Allah, dan kita sebagai hamba-Nya hanya perlu bertawakal dan terus berusaha meraih yang terbaik bagi diri kita sendiri.

Islam memandang rezeki bukan hanya sebatas materi, namun bisa juga kenikmatan yang lainnya seperti berupa non-materi yaitu kesehatan, kebahagiaan, keharmonisan rumah tangga, ilmu pengetahuan, pekerjaan, dan lain sebagainya, dan hal tersebut juga termasuk rezeki yang sangat berharga dan perlu disyukuri. Maka dari itu rezeki bukan hanya dalam bentuk uang berlimpah, rumah megah, kendaraan mewah, dan juga semacamnya.

Dalil Ayat Al-Qur'an Tentang Rezeki

Selanjutnya, bagaimana Al-Qur'an berbicara tentang rezeki? Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur'an tentang rezeki yang tersebar di berbagai surat dan dalam konteks yang beragam. Mulai dari ayat yang menegaskan tentang Allah sebagai pemberi rezeki, jaminan rezeki dari Allah terhadap setiap makhluk hidup di muka bumi, hingga jalan pembuka pintu rezeki dari Allah. Dan berikut ini ada beberapa ayat Al-Qur'an yang menjelaskan perihal rezeki yaitu:

  • Surat Al-Baqarah Ayat 212

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُوْنَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۘ وَا لَّذِيْنَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَا للّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَآءُ بِغَيْرِ حِسَا بٍ

zuyyina lillaziina kafarul-hayaatud-dun-yaa wa yaskhoruuna minallaziina aamanuu, wallaziinattaqou fauqohum yaumal-qiyaamah, wallohu yarzuqu may yasyaaa`u bighoiri hisaab

Artinya: "Kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam pandangan orang-orang yang kafir, dan mereka menghina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu berada di atas mereka pada hari Kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 212)

  • Surat Yunus Ayat 31

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ مَنْ يَّرْزُقُكُمْ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ اَمَّنْ يَّمْلِكُ السَّمْعَ وَا لْاَ بْصَا رَ وَ مَنْ يُّخْرِجُ الْحَـيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَـيِّ وَمَنْ يُّدَبِّرُ الْاَ مْرَ ۗ فَسَيَـقُوْلُوْنَ اللّٰهُ ۚ فَقُلْ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ

qul may yarzuqukum minas-samaaa`i wal-ardhi am may yamlikus-sam'a wal-abshooro wa may yukhrijul-hayya minal-mayyiti wa yukhrijul-mayyita minal-hayyi wa may yudabbirul-amr, fa sayaquuluunalloh, fa qul a fa laa tattaquun

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka akan menjawab, Allah. Maka katakanlah, Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"
(QS. Yunus 10: Ayat 31)

  • Surat Hud Ayat 6

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا مِنْ دَاۤ بَّةٍ فِى الْاَ رْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

wa maa ming daaabbating fil-ardhi illaa 'alallohi rizquhaa wa ya'lamu mustaqorrohaa wa mustauda'ahaa, kullung fii kitaabim mubiin

Artinya: "Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."
(QS. Hud 11: Ayat 6)

  • Surat Al-'Ankabut Ayat 62

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

allohu yabsuthur-rizqo limay yasyaaa`u min 'ibaadihii wa yaqdiru lah, innalloha bikulli syai`in 'aliim

Artinya: "Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 62)

  • Surat Ar-Rum Ayat 40

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ۗ هَلْ مِنْ شُرَكَآئِكُمْ مَّنْ يَّفْعَلُ مِنْ ذٰ لِكُمْ مِّنْ شَيْءٍ ۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

allohullazii kholaqokum summa rozaqokum summa yumiitukum summa yuhyiikum, hal ming syurokaaa`ikum may yaf'alu ming zaalikum ming syaii`, sub-haanahuu wa ta'aalaa 'ammaa yusyrikuun

Artinya: "Allah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu? Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 40)

  • Surat Saba' Ayat 36

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيَقْدِرُ وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّا سِ لَا يَعْلَمُوْنَ

qul inna robbii yabsuthur-rizqo limay yasyaaa`u wa yaqdiru wa laakinna aksaron-naasi laa ya'lamuun

Artinya: "Katakanlah, Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki), tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
(QS. Saba' 34: Ayat 36)

  • Surat Az-Zumar Ayat 52

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَوَلَمْ يَعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيَقْدِرُ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

a wa lam ya'lamuuu annalloha yabsuthur-rizqo limay yasyaaa`u wa yaqdir, inna fii zaalika la`aayaatil liqoumiy yu`minuun

Artinya: "Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki)? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 52)

  • Surat Asy-Syura Ayat 12

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَهٗ مَقَا لِيْدُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۚ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيَقْدِرُ ۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

lahuu maqooliidus-samaawaati wal-ardh, yabsuthur-rizqo limay yasyaaa`u wa yaqdir, innahuu bikulli syai`in 'aliim

Artinya: "Milik-Nyalah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 12)

  • Surat Asy-Syura Ayat 27

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَوْ بَسَطَ اللّٰهُ الرِّزْقَ لِعِبَا دِهٖ لَبَغَوْا فِى الْاَ رْضِ وَلٰكِنْ يُّنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ بِعِبَا دِهٖ خَبِيْرٌۢ بَصِيْرٌ

walau basathollaahur-rizqo li'ibaadihii labaghou fil-ardhi wa laakiy yunazzilu biqodarim maa yasyaaa`, innahuu bi'ibaadihii khobiirum bashiir

Artinya: "Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 27)

  • Surat At-Talaq Ayat 3

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بَا لِغُ اَمْرِهٖ ۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

wa yarzuq-hu min haisu laa yahtasib, wa may yatawakkal 'alallohi fa huwa hasbuh, innalloha baalighu amrih, qod ja'alallohu likulli syai`ing qodroo

Artinya: "dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu."
(QS. At-Talaq 65: Ayat 3)

  • Surat Al-Mulk Ayat 15

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَـكُمُ الْاَ رْضَ ذَلُوْلًا فَا مْشُوْا فِيْ مَنَا كِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖ ۗ وَاِ لَيْهِ النُّشُوْرُ

huwallazii ja'ala lakumul-ardho zaluulang famsyuu fii manaakibihaa wa kuluu mir rizqih, wa ilaihin-nusyuur

Artinya: "Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahi lah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan."
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 15)

Hadits Tentang Rezeki

Selain di kitab suci Al-Qur'an juga terdapat hadits yang membicarakan tentang keutamaan rezeki yang halal, yang mana rezeki, jodoh dan kematian itu sudah menjadi ketetapan Allah sehingga tidak akan tertukar rezeki antar hambanya. Jadi kita sebagai umat Islam yang harus kita dilakukan ialah terus berikhtiar, dan berikut ini adalah hadits-hadist mengenai rezeki yaitu:

نَفَثَ رُوحُ الْقُدُسِ فِي رَوْعِي أَنَّ نفْسًا لَنْ تَخْرُجَ مِنَ الدُّنْيَا حَتَّى تَسْتَكْمِلَ أَجَلَهَا، وَتَسْتَوْعِبَ رِزْقَهَا، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، وَلا يَحْمِلَنَّكُمِ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ تَطْلُبُوهُ بِمَعْصِيَةِ اللَّهِ، فَإِنَّ اللَّهَ لا يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلا بِطَاعَتِهِ”.

“Ruh Kudus (Malaikat Jibril) membisikkan di dadaku bahwa ‘tidaklah suatu jiwa meninggal dunia sampai disempurnakan baginya ajal dan dipenuhi rezekinya. Oleh karenanya perbaguslah di dalam mencari rezeki. Janganlah ia merasa lambatnya rezeki, menyebabkan ia mencari rezeki tersebut dengan bermaksiat kepada Allah, karena sesungguhnya Allah tidak dapat dicapai kecuali dengan mentaati-Nya’” (HR.Thabrani)

إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ فَلَا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ، وَاتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، خُذُوا مَا حَلَّ، وَدَعُوا مَا حَرَّمَ»

“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian tidaklah meninggal sampai disempurnakan rezekinya, maka janganlah ia merasa lambat datang rezekinya. Bertakwalah kepada Allah wahai manusia, perbaikilah didalam mencari rezeki, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram” (HR. Ibnu Hibban, Baihaqi)

Rasul SAW bersabda, ”Allah berfirman ‘Wahai Bani Adam, fokuskanlah hati kalian dalam beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan lapangkan hatimu, dan Aku penuhi kebutuhanmu. Kalau kamu tidak memfokuskan ibadah kepada-Ku, maka Aku akan penuhi hatimu dengan kesibukan dan kebutuhanmu tidak akan Aku penuhi “ (Hadis qudsi riwayat Ahmad,Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim).

“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah s.w.t akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas r.a.)
"Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan." (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)

“Siapa berbakti kepada ibu bapaknya maka kebahagiaan lah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya.” (Riwayat Abu Ya’ala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim).

 “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya niscaya terputuslah rezeki (Allah ) daripadanya.” (Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

Rasul SAW bersabda, “Siapa yang ingin diluaskan rezekinya, dan dipanjangkan umurnya,maka sambunglah tali silaturrahim “ (HR.Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Nasai).

Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya:”Berilah dan jangan kamu selalu menutupi kepunyaanmu, kerana dengan itu nanti Allah akan menutupi rezekimu.” (Riwayat Bukhari & Muslim).

“Bangunlah di pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barakah dan keberuntungan.” (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: “Meraka yang mencari harta dunia (kekayaan ) dengan jalan yang halal dan menahan dirinya dari meminta-minta (tidak menjadi pengemis ) dan berusaha mencari nafkah untuk keluarganya serta belas kasihan, kasih sayang terhadap jiran tetangganya, niscaya di hari kiamat kelak ia akan berjumpa dengan Allah dengan mukanya berseri-seri seperti bulan purnama pada waktu malam.” (Riwayat At-Tabrani)

Dari Umar bin Khattab RA, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti seekor burung, pagi-pagi ia keluar dari sarangnya dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang “ (HR.Ahmad dan Turmuzi).

Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah dilengkapi dengan rezekinya masing-masing. Rasul SAW bersabda, “Allah telah menetapkan takdir semua mahluk sejak 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi“ (HR.Muslim).

"Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barang siapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla." (HR. Ahmad)

Kesimpulan

Nah, itu tadi merupakan sedikit penjabaran mengenai Ayat Al-Qur'an dan Hadits yang menjelaskan tentang rezeki. Namun, ada hal penting yang perlu dilakukan sebagai manusia yang diberi akal budi, yaitu kita tetaplah harus berikhtiar, berusaha untuk mendapat rezeki itu. Terlepas nanti apakah rezeki kita banyak atau tidak, itu kita kembalikan kepada Allah. Sebab tugas kita adalah untuk mencoba karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.

Namun soal rezeki itu pembagian nya bukan di ukur dari banyak nya uang tetapi berbagai hal, seperti kesehatan, kecerdasan, dan sebagainya itu merupakan rezeki atau kenikmatan dari Allah SWT. Lantas jangan lah kalian semua mengukur rezeki dengan materi. Dan semoga dengan pemaparan diatas menjadikan motivasi untuk terus berikhtiar terhadap Allah SWT.